Kamis, 24 Maret 2016

MAKALAH MALAIKAT



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah

Allah SWT tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi Allah Swt juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib, sebagai contoh adalah malaikat. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan. Dari ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan baik dari asal penciptaan maupun sifat-sifatnya.




B.     Rumusan Masalah
1.      Apa Pengertian Malaikat ?
2.      Bagaimana Penciptaan Malaikat ?
3.      Sebutkan Jumlah Malaikat ?
4.      Apa Sajakah Golongan-golongan Malaikat ?


 

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Malaikat
Secara etimologis kata مَلاَئِكَةٌ (dalam bahasa Indonsia disebut malaikat) adalah bentuk jamak  dari مَلَكٌ , berasal dari mashdar al-alukahأَلُوْكَةُ yang artinya ar-risalah (misi, pesan). Yang membawa misi atau pesan disebut ar-rasul (utusan).
Adapun menurut istilah, malaikat adalah salah satu jenis mahluk Allah yang diciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya.
Q.S. al-Anbiya’:19-20.
¼ã&s!ur`tBÎûÏNºuq»yJ¡¡9$#ÇÚöF{$#ur4ô`tBur¼çnyZÏãŸwtbrçŽÉ9õ3tGó¡oô`tã¾ÏmÏ?yŠ$t7ÏãŸwurtbrçŽÅ£óstGó¡tƒÇÊÒÈtbqßsÎm7|¡çŸ@ø©9$#u$pk¨]9$#urŸwtbrçŽäIøÿtƒÇËÉÈ
19. dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di bumi. dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
20. mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada henti-hentinya.

Malaikat berarti mahluk langit. Sedangkan menurut istilah syara’, malaikat berarti Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah.[1] Tidak diperoleh penjelasan kapan malaikat diciptakan, tetapi diciptakan lebih awal daripada Adam, manusia pertama.
Q.S. al-Baqarah:30
øŒÎ)urtA$s%š/uÏps3Í´¯»n=yJù=Ï9ÎoTÎ)×@Ïã%y`ÎûÇÚöF{$#ZpxÿÎ=yz((#þqä9$s%ã@yèøgrBr&$pkŽÏù`tBßÅ¡øÿãƒ$pkŽÏùà7Ïÿó¡ouruä!$tBÏe$!$#ß`øtwUurßxÎm7|¡çRx8ÏôJpt¿2â¨Ïds)çRury7s9(tA$s%þÎoTÎ)ãNn=ôãr&$tBŸwtbqßJn=÷ès?ÇÌÉÈ
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

            Iman kepada malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah berdosa. Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.Beriman kepada malaikat hukumnya wajib bagi setiap orang islam (fardlu ‘ain). Orang islam yang tidak mengimani adanya malaikat dianggap murtad dan Allah mengkafirkan orang-orang yang mendurhakai-Nya. Perintah untuk beriman kepada malaikat ditegaskan dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits
Q.S. Al-Baqarah:285
zz`tB#uäãAqߧ9$#!$yJÎ/tAÌRé&Ïmøs9Î)`ÏB¾ÏmÎn/§tbqãZÏB÷sßJø9$#ur4<@ä.z`tB#uä«!$$Î/¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur¾ÏmÎ7çFä.ur¾Ï&Î#ßâurŸwä-ÌhxÿçRšú÷üt/7ymr&`ÏiB¾Ï&Î#ß4(#qä9$s%ur$uZ÷èÏJy$oY÷èsÛr&ur(y7tR#tøÿäî$oY­/ušøs9Î)ur玍ÅÁyJø9$#ÇËÑÎÈ
285. Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."

B.     Penciptaan Malaikat
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW:
خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُم
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam ciptakan dari apa yang telah diterangkan kepadamu semua.” (HR. Muslim).

Tentang kapan Malaikat diciptakan oleh Allah SWT, tidak ada penjelasan. Tapi yang jelas, Malaikat diciptakan lebih dahulu dari manusia pertama (Adam AS) sebagaimana yang disebutkan oleh Allah SWT dalam surah Al- Baqarah ayat 30:

øŒÎ)urtA$s%š/uÏps3Í´¯»n=yJù=Ï9ÎoTÎ)×@Ïã%y`ÎûÇÚöF{$#ZpxÿÎ=yz((#þqä9$s%ã@yèøgrBr&$pkŽÏù`tBßÅ¡øÿãƒ$pkŽÏùà7Ïÿó¡ouruä!$tBÏe$!$#ß`øtwUurßxÎm7|¡çRx8ÏôJpt¿2â¨Ïds)çRury7s9(tA$s%þÎoTÎ)ãNn=ôãr&$tBŸwtbqßJn=÷ès?ÇÌÉÈ
30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."

Allah menciptakan mereka untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah menciptakan jin dan manusia juga untuk beribadah kepada-Nya semata.Mereka adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat berbicara. Malaikat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia. Mereka hidup di alam yang mulia lagi suci, yang Allah memilih tempat tersebut di dunia karena kedekatannya, dan untuk melaksanakan perintah-Nya, baik perintah yang yang bersifat kauniyyah, maupun syar`iyyah.Sebagai mahluk ghaib wujud malaikat tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia, kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Malaikat adalah hamba Allah yang mulia.

Q.S. Al-Anbiya’:26
(#qä9$s%urxsƒªB$#ß`»oH÷q§9$##V$s!ur3¼çmoY»ysö7ß4ö@t/׊$t6ÏãšcqãBtõ3BÇËÏÈ
26. dan mereka berkata: "Tuhan yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah. sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,

Malaikat dibekali akal tetapi tidak mempunyai nafsu, oleh karena itu senantiasa menyembah kepada Allah patuh atas segala perintah-Nya dan tidak pernah berduhaka kepada-Nya.
Q.S. Al-Anbiya’:27
Ÿw¼çmtRqà)Î7ó¡oÉAöqs)ø9$$Î/Nèdur¾Ín̍øBr'Î/šcqè=yJ÷ètƒÇËÐÈ
27. mereka itu tidak mendahului-Nya dengan Perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.

Atas dasar ketaatan kepada Allah pula malaikat bersedia sujud kepada manusia. Hal ini berbeda dengan iblis yang terbuat dari nar (api) yang menentang perintah bersujud tersebut.
Dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 34:
øŒÎ)ur$oYù=è%Ïps3Í´¯»n=uKù=Ï9(#rßàfó$#tPyŠKy(#ÿrßyf|¡sùHwÎ)}§ŠÎ=ö/Î)4n1r&uŽy9õ3tFó$#urtb%x.urz`ÏBšúï͍Ïÿ»s3ø9$#ÇÌÍÈ
“Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepda para malaikat: “sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (Q.S. Al-Baqarah : 34)

Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan Adam, bukan sujud memperhambakan diri. Karena sujud memperhambakan diri hanya kepada Allah. Malaikat diberi tugas-tugas yang ada hubugannya dengan wahyu, rasul, manusia, alam semesta, akhirat, di samping ada malaikat yang diberi tugas untuk melakukan sujud kepada Allah swt. Secara terus menerus.


C.     Jumlah Malaikat
Jumlah malaikat banyak sekali sehingga tiada yang dapat mengitung kecuali Allah. Dalam Ash- Shahihain disebutkan hadits yang berasal dari Anas bin Malik tentang kisah mi’raj, bahwa Nabi diperlihatkan Al-Baitul Ma’mur di langit. Padanya setiap hari terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang menunaikan shalat. Jika mereka telah keluar (selesai shalat), mereka itu takkan pernah kembali ke situ.[2]
Walaupun jumlah malaikat itu banyak, tetapi kita diwajibkan mengetahui dan mengimani nama sepuluh malaikat dan tugasnya sangat erat hubungannya dengan hidup dan kehidupan kita, baik di dunia maupun di akherat kelak.


Nama malaikat dan Tugasnya sebagai berikut:
1.         Malaikat Jibril      : Bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul Allah.
2.         Malaikat Mikail   : Bertugas membagi dan mengatur rezeki dari Allah SWT. Kepada semua makhluk hidup.
3.         Malaikat Isrofil    : Bertugas sebagai peniup sangkakala yang merupakan pertanda datangnya hari kiamat.
4.         Malaikat Izrail     : Bertugas sebagai pencabut nyawa dan ruh setiap manusia dan makhluk lain disaat ajal datang.
5.         Malaikat Raqib    : Bertugas sebagai pencatat amal kebaikan (amal sholih) setiap manusia.
6.         Malaikat Atid      : Bertugas sebagai pencatat amal kejahatan (amal buruk) setiap manusia.
7.         Malaikat Munkar : Bertugas sebagai penanya setiap manusia didalam kubur.
8.         Malaikat Nakir    : Bertugas sebagai pemberi sanksi atas siksa didalam kubur.
9.         Malaikat Malik    : Bertugas sebagai penjaga neraka.
10.     Malaikat Ridwan : Bertugas sebagai penjaga dan pengawal surga.[3]


d.      Golongan-golongan Malaikat
Ditinjau dari kedudukan dan tugasnya, para malaikat di kelompokkan dalam 8 (delapan) golongan, yaitu :
  1. Malaikat Hamalatul ’Arsy, yaitu para malaikat pemikul Arsy. Mereka adalah malaikat yang pertama diciptakan, dan menempati tingkat tertinggi.
  2. Malaikat Haffun, yaitu para malaikat yang mengelilingi Arsy.
  3. Malaikat Ruhaniyun, adalah kelompok malaikat bangsa ruhani, yang selalu bertasbih dan bertahlil dengan suara keras.
  4. Malaikat Karobiyyun, adalah kepala-kepala malaikat yang berada di sekitar Arsy.
  5. Malaikat Safaroh, adalah para malaikat yang menjadi penghubung antara Allah dengan para nabi dan orang-orang saleh. Tugas mereka adalah melaksanakan perintah-perintah Allah SWT. Selain itu menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rosul, dan menyampaikan ilham dan mimpi kepada para nabi dan orang-orang saleh. Yang tergolong dalam malaikat safaroh, ialah Jibril as., Mikail as., Isrofil as., dan Izroil as.
  6. Malaikat Hafadhoh, adalah malaikat yang menjaga manusia. Jumlahnya dua puluh malaikat.
  7. Malaikat Katabah, adalah malaikat yang memindahkan ketetapan-ketetapan dari Lauh Mahfudh.
  8. Malaikat Zabaniyah, adalah malaikat yang menyiksa orang-orang berdosa. [4]
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Malaikat adalah salah satu jenis mahluk Allah yangdiciptakan dari cahaya khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya. Mereka adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat berbicara. Malaikat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia.Sebagai mahluk ghaib wujud malaikat tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia, kecuali jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia dan jumlah malaikat banyak sekali sehingga tiada yang dapat mengitung kecuali Allah.

 
 





DAFTAR PUSTAKA

Multahim.2007.Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Isbn.

Shalih Al-utsaimai bin Syaikh Muhammad.2005.Syarah Tsalatsatul Ushul.Solo: Al- Qowam.

diakses pada tanggal 17 November 2015 pukul 17.44 WIB



[1] Syaikh Muhammad bin Shalih Al-utsaimai, Syarah Tsalatsatul Ushul(Solo: Al- Qowam,2005) hal164
[2] Syaikh Muhammad bin Shalih Al-utsaimai, Syarah Tsalatsatul Ushul(Solo: Al- Qowam,2005) hal164
[3] Multahim, Pendidikan Agama Islam(Jakarta: Isbn,2007)hal140
[4]http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/malaikat/929/golongan-malaikat.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar