BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Allah SWT tidak hanya menciptakan makhluk yang tampak saja, tetapi
Allah Swt juga menciptakan makhluk yang tidak nyata atau makhluk ghaib, sebagai
contoh adalah malaikat. Sebagai makhluk ghaib, wujud Malaikat tidak dapat
dilihat, didengar, diraba, dicium dan dirasakan oleh manusia, dengan kata lain
tidak dapat dijangkau oleh panca indera, kecuali jika malaikat menampakkan diri
dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Makhluk ghaib lainnya yang
diciptakan Allah diantaranya adalah malaikat, jin dan iblis atau setan. Dari
ketiga makhluk ghaib tersebut terdapat perbedaan-perbedaan baik dari asal
penciptaan maupun sifat-sifatnya.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian Malaikat ?
2.
Bagaimana Penciptaan Malaikat ?
3.
Sebutkan Jumlah Malaikat ?
4.
Apa Sajakah Golongan-golongan Malaikat ?
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Malaikat
Secara etimologis kata “ مَلاَئِكَةٌ ”(dalam bahasa Indonsia disebut malaikat) adalah bentuk
jamak dari “مَلَكٌ ”, berasal dari mashdar al-alukah“أَلُوْكَةُ ”yang artinya ar-risalah (misi, pesan). Yang membawa
misi atau pesan disebut ar-rasul (utusan).
Adapun menurut istilah, malaikat adalah salah
satu jenis mahluk Allah yang diciptakan khusus untuk taat dan beribadah
kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya.
Q.S. al-Anbiya’:19-20.
¼ã&s!ur`tBÎûÏNºuq»yJ¡¡9$#ÇÚöF{$#ur4ô`tBur¼çnyZÏãwtbrçÉ9õ3tGó¡oô`tã¾ÏmÏ?y$t7ÏãwurtbrçÅ£óstGó¡tÇÊÒÈtbqßsÎm7|¡ç@ø©9$#u$pk¨]9$#urwtbrçäIøÿtÇËÉÈ
19. dan kepunyaan-Nyalah segala yang di langit dan di
bumi. dan malaikat-malaikat yang di sisi-Nya, mereka tiada mempunyai rasa
angkuh untuk menyembah-Nya dan tiada (pula) merasa letih.
20. mereka selalu bertasbih malam dan siang tiada
henti-hentinya.
Malaikat berarti mahluk langit. Sedangkan menurut istilah
syara’, malaikat berarti Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari
nur atau cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi
dan taat kepada Allah.[1] Tidak diperoleh penjelasan kapan malaikat
diciptakan, tetapi diciptakan lebih awal daripada Adam, manusia pertama.
Q.S. al-Baqarah:30
øÎ)urtA$s%/uÏps3Í´¯»n=yJù=Ï9ÎoTÎ)×@Ïã%y`ÎûÇÚöF{$#ZpxÿÎ=yz((#þqä9$s%ã@yèøgrBr&$pkÏù`tBßÅ¡øÿã$pkÏùà7Ïÿó¡ouruä!$tBÏe$!$#ß`øtwUurßxÎm7|¡çRx8ÏôJpt¿2â¨Ïds)çRury7s9(tA$s%þÎoTÎ)ãNn=ôãr&$tBwtbqßJn=÷ès?ÇÌÉÈ
30.
ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku
hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan
membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa
bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Iman kepada
malaikat adalah bagian dari Rukun Iman. Iman kepada malaikat maksudnya adalah
meyakini adanya malaikat, walaupun kita tidak dapat melihat mereka, dan bahwa
mereka adalah salah satu makhluk ciptaan Allah. Allah menciptakan mereka dari
cahaya. Mereka menyembah Allah dan selalu taat kepada-Nya, mereka tidak pernah
berdosa. Walaupun manusia tidak dapat melihat malaikat tetapi jika Allah
berkehendak maka malaikat dapat dilihat oleh manusia, yang biasanya terjadi
pada para Nabi dan Rasul. Malaikat selalu menampakan diri dalam wujud laki-laki
kepada para nabi dan rasul. Seperti terjadi kepada Nabi Ibrahim.Beriman kepada malaikat hukumnya wajib bagi
setiap orang islam (fardlu ‘ain). Orang islam yang tidak mengimani adanya
malaikat dianggap murtad dan Allah mengkafirkan orang-orang yang
mendurhakai-Nya. Perintah untuk beriman kepada malaikat ditegaskan dalam
Al-Qur’an dan Al-Hadits
Q.S.
Al-Baqarah:285
zz`tB#uäãAqߧ9$#!$yJÎ/tAÌRé&Ïmøs9Î)`ÏB¾ÏmÎn/§tbqãZÏB÷sßJø9$#ur4<@ä.z`tB#uä«!$$Î/¾ÏmÏFs3Í´¯»n=tBur¾ÏmÎ7çFä.ur¾Ï&Î#ßâurwä-ÌhxÿçRú÷üt/7ymr&`ÏiB¾Ï&Î#ß4(#qä9$s%ur$uZ÷èÏJy$oY÷èsÛr&ur(y7tR#tøÿäî$oY/uøs9Î)urçÅÁyJø9$#ÇËÑÎÈ
285.
Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,
demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka
mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang
lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan
Kami taat." (mereka berdoa): "Ampunilah Kami Ya Tuhan Kami dan kepada
Engkaulah tempat kembali."
B.
Penciptaan Malaikat
Malaikat diciptakan oleh Allah SWT
dari cahaya, seperti yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW:
خُلِقَتْ الْمَلَائِكَةُ مِنْ نُورٍ وَخُلِقَ
الْجَانُّ مِنْ مَارِجٍ مِنْ نَارٍ وَخُلِقَ آدَمُ مِمَّا وُصِفَ لَكُم
“Malaikat itu diciptakan dari cahaya, jin
diciptakan dari nyala api, dan Adam ciptakan dari apa yang telah diterangkan
kepadamu semua.” (HR. Muslim).
Tentang kapan Malaikat diciptakan oleh Allah
SWT, tidak ada penjelasan. Tapi yang jelas, Malaikat diciptakan lebih dahulu
dari manusia pertama (Adam AS) sebagaimana yang disebutkan oleh Allah SWT dalam
surah Al- Baqarah ayat 30:
øÎ)urtA$s%/uÏps3Í´¯»n=yJù=Ï9ÎoTÎ)×@Ïã%y`ÎûÇÚöF{$#ZpxÿÎ=yz((#þqä9$s%ã@yèøgrBr&$pkÏù`tBßÅ¡øÿã$pkÏùà7Ïÿó¡ouruä!$tBÏe$!$#ß`øtwUurßxÎm7|¡çRx8ÏôJpt¿2â¨Ïds)çRury7s9(tA$s%þÎoTÎ)ãNn=ôãr&$tBwtbqßJn=÷ès?ÇÌÉÈ
30. ingatlah ketika Tuhanmu
berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan
seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau
hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan
padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji
Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku
mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."
Allah menciptakan mereka untuk
beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah menciptakan jin dan manusia juga untuk
beribadah kepada-Nya semata.Mereka adalah makhluk yang hidup, berakal, dan
dapat berbicara. Malaikat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan
manusia. Mereka hidup di alam yang mulia lagi suci, yang Allah memilih tempat
tersebut di dunia karena kedekatannya, dan untuk melaksanakan perintah-Nya,
baik perintah yang yang bersifat kauniyyah, maupun syar`iyyah.Sebagai mahluk
ghaib wujud malaikat tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia, kecuali
jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia.
Malaikat adalah hamba Allah yang mulia.
Q.S. Al-Anbiya’:26
(#qä9$s%urxsªB$#ß`»oH÷q§9$##V$s!ur3¼çmoY»ysö7ß4ö@t/×$t6ÏãcqãBtõ3BÇËÏÈ
26. dan mereka berkata: "Tuhan
yang Maha Pemurah telah mengambil (mempunyai) anak", Maha suci Allah.
sebenarnya (malaikat-malaikat itu), adalah hamba-hamba yang dimuliakan,
Malaikat dibekali akal tetapi tidak mempunyai
nafsu, oleh karena itu senantiasa menyembah kepada Allah patuh atas segala
perintah-Nya dan tidak pernah berduhaka kepada-Nya.
Q.S.
Al-Anbiya’:27
w¼çmtRqà)Î7ó¡oÉAöqs)ø9$$Î/Nèdur¾ÍnÌøBr'Î/cqè=yJ÷ètÇËÐÈ
27. mereka itu tidak mendahului-Nya
dengan Perkataan dan mereka mengerjakan perintah-perintahNya.
Atas dasar ketaatan kepada Allah pula malaikat
bersedia sujud kepada manusia. Hal ini berbeda dengan iblis yang terbuat dari
nar (api) yang menentang perintah bersujud tersebut.
Dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah
ayat 34:
øÎ)ur$oYù=è%Ïps3Í´¯»n=uKù=Ï9(#rßàfó$#tPyKy(#ÿrßyf|¡sùHwÎ)}§Î=ö/Î)4n1r&uy9õ3tFó$#urtb%x.urz`ÏBúïÍÏÿ»s3ø9$#ÇÌÍÈ
“Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepda
para malaikat: “sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis;
ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
(Q.S. Al-Baqarah : 34)
Sujud di sini berarti menghormati dan
memuliakan Adam, bukan sujud memperhambakan diri. Karena sujud memperhambakan
diri hanya kepada Allah. Malaikat diberi tugas-tugas yang ada hubugannya dengan
wahyu, rasul, manusia, alam semesta, akhirat, di samping ada malaikat yang
diberi tugas untuk melakukan sujud kepada Allah swt. Secara terus menerus.
C.
Jumlah Malaikat
Jumlah malaikat
banyak sekali sehingga tiada yang dapat mengitung kecuali Allah. Dalam Ash-
Shahihain disebutkan hadits yang berasal dari Anas bin Malik tentang kisah
mi’raj, bahwa Nabi diperlihatkan Al-Baitul Ma’mur di langit. Padanya setiap
hari terdapat tujuh puluh ribu malaikat yang menunaikan shalat. Jika mereka
telah keluar (selesai shalat), mereka itu takkan pernah kembali ke situ.[2]
Walaupun jumlah
malaikat itu banyak, tetapi kita diwajibkan mengetahui dan mengimani nama
sepuluh malaikat dan tugasnya sangat erat hubungannya dengan hidup dan
kehidupan kita, baik di dunia maupun di akherat kelak.
Nama malaikat
dan Tugasnya sebagai berikut:
1.
Malaikat Jibril :
Bertugas menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rasul Allah.
2.
Malaikat Mikail :
Bertugas membagi dan mengatur rezeki dari Allah SWT. Kepada semua makhluk
hidup.
3.
Malaikat Isrofil :
Bertugas sebagai peniup sangkakala yang merupakan pertanda datangnya hari
kiamat.
4.
Malaikat Izrail :
Bertugas sebagai pencabut nyawa dan ruh setiap manusia dan makhluk lain disaat
ajal datang.
5.
Malaikat Raqib :
Bertugas sebagai pencatat amal kebaikan (amal sholih) setiap manusia.
6.
Malaikat Atid :
Bertugas sebagai pencatat amal kejahatan (amal buruk) setiap manusia.
7.
Malaikat Munkar :
Bertugas sebagai penanya setiap manusia didalam kubur.
8.
Malaikat Nakir :
Bertugas sebagai pemberi sanksi atas siksa didalam kubur.
9.
Malaikat Malik :
Bertugas sebagai penjaga neraka.
10.
Malaikat Ridwan :
Bertugas sebagai penjaga dan pengawal surga.[3]
d.
Golongan-golongan Malaikat
Ditinjau dari kedudukan dan tugasnya, para malaikat di
kelompokkan dalam 8 (delapan) golongan, yaitu :
- Malaikat Hamalatul ’Arsy, yaitu para malaikat pemikul Arsy. Mereka adalah malaikat yang pertama diciptakan, dan menempati tingkat tertinggi.
- Malaikat Haffun, yaitu para malaikat yang mengelilingi Arsy.
- Malaikat Ruhaniyun, adalah kelompok malaikat bangsa ruhani, yang selalu bertasbih dan bertahlil dengan suara keras.
- Malaikat Karobiyyun, adalah kepala-kepala malaikat yang berada di sekitar Arsy.
- Malaikat Safaroh, adalah para malaikat yang menjadi penghubung antara Allah dengan para nabi dan orang-orang saleh. Tugas mereka adalah melaksanakan perintah-perintah Allah SWT. Selain itu menyampaikan wahyu kepada para nabi dan rosul, dan menyampaikan ilham dan mimpi kepada para nabi dan orang-orang saleh. Yang tergolong dalam malaikat safaroh, ialah Jibril as., Mikail as., Isrofil as., dan Izroil as.
- Malaikat Hafadhoh, adalah malaikat yang menjaga manusia. Jumlahnya dua puluh malaikat.
- Malaikat Katabah, adalah malaikat yang memindahkan ketetapan-ketetapan dari Lauh Mahfudh.
- Malaikat Zabaniyah, adalah malaikat yang menyiksa orang-orang berdosa. [4]
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Malaikat adalah salah satu jenis mahluk Allah
yangdiciptakan dari cahaya khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta
mengerjakan semua tugas-tugas-Nya. Mereka
adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat berbicara. Malaikat hidup di alam
yang berbeda dengan alam jin dan manusia.Sebagai
mahluk ghaib wujud malaikat tidak dapat dijangkau oleh panca indra manusia, kecuali
jika malaikat menampilkan diri dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia dan jumlah malaikat banyak sekali sehingga
tiada yang dapat mengitung kecuali Allah.
DAFTAR PUSTAKA
Multahim.2007.Pendidikan Agama Islam.Jakarta:
Isbn.
Shalih Al-utsaimai bin Syaikh Muhammad.2005.Syarah
Tsalatsatul Ushul.Solo: Al- Qowam.
diakses
pada tanggal 17 November 2015 pukul 17.44 WIB
[1]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-utsaimai, Syarah Tsalatsatul Ushul(Solo:
Al- Qowam,2005) hal164
[2]
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-utsaimai, Syarah Tsalatsatul Ushul(Solo:
Al- Qowam,2005) hal164
[3]
Multahim, Pendidikan Agama Islam(Jakarta: Isbn,2007)hal140
[4]http://pustaka.abatasa.co.id/pustaka/detail/tauhid/malaikat/929/golongan-malaikat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar