JABARIYAH-QADARIYAH
a. Pengertian Jabariyah
Jabariyah berasal dari kata “Jabara”. Secara
etimologi kata “jabara” berarti : mengatur dengan memaksa.
Secara terminologi Jabariyah ialah golongan orang-orang
yang berkeyakinan bahwa mereka (manusia) diatur dengan paksaan –tanpa bisa
menghindar- oleh Allah melalui kemutlakan sifat Iradah-Qadrah-Nya.
b. Asal Mula Munculnya Jabariyah
Di Balkh (Afganistan) Jahm bin Sofyan belajar
dan berdiskusi dengan Muqatil bin Sulaiman (w. 150 H), seorang teolog yang
menerapkan anthropomorphism (tasybîh) pada pemaknaan sifat-sifat Allah. Sehingga untuk
menolak pemaduan dan kerancuan ontologis tersebut dia (Jahm bin Sofwan) sesuatu
(Be Ing) membedakan Dzat dengan ‘Ardh –semisal Sifat dan Af’al.
Disamping membedakan makna menjadi Makna Hakiki dan Makna Majaziy.
c.
Tokoh-Tokoh Jabariyah
Al Ja’d bin Dirham (w. 124 H), Jahm bin Sofwan
(w. 127/131 H)
d. Pemikiran Jabariyah (Jahmiyah)
Aktivitas manusia adalah makhluk Allah yang
disematkan pada diri manusia. Yakni aktivitas manusia itu diciptakan oleh Allah.
Sehingga aktivitas manusia pun tidak memiliki kaitan apapun dengan manusia
–yang seolah seperti media bagi aktivitas tersebut.
Menurut Jabariyah: Allah merupakan pencipta
segala sesuatu dan memiliki kehendak serta kekuasaan secara mutlak
Dalil tekstualis : ( أنّا كل شيء خلقناه بقدر ) ( والله خلقكم وما تعملون ) ( فعّال لما يريد)
Allah adalah dzat murni yang tidak memuat
sifat-sifat ilahiyah. Allah tidak boleh diidentifikasi sebagai al Syai`
karena hal ini mengarahkan kepada Tasybîh atau –bahkan- Tajsîm.
Al Qur`an adalah makhluk –karena al Qur`an
bukan atau tidak sama dengan Allah al Khâliq). Pemikiran ini diperoleh Jahm bin
Sofwan dari al Ja’d bin Dirham dari Bayan bin Sam’an dari Thalut dari Labid bin
A’sham al Yahudiy (orang yang menyihir Nabi Muhammad) dari seorang Yahudi Yaman.
Surga dan Neraka tidak kekal. Karena
kekekalan –secara makna hakiki bukannya makna majazi- adalah sifat Allah saja.
e. Pengertian Qadariyah
Qadariyah berasal dari kata “Qadara”. Secara
etimologi kata “Qadara” berarti: berkuasa.
Secara terminologi Qadariyah ialah golongan
orang-orang yang berkeyakinan bahwa mereka (manusia) berkuasa atas dirinya
sendiri tanpa terkait dengan sifat Qadrah-Iradah Allah.
f. Asal Mula Munculnya Qadariyah
Ma’bad bin Abdullah al Juhniy al Bashry (w. 80 H) mendengar ada orang melakukan maksiat
kemudian berkata bahwa maksiat yang
dilakukannya itu karena sudah
ditakdirkan oleh Tuhan.
Ma’bad kemudian berkata: Lâ
Qadara Wa al Amr Anif (Tiada takdir, dan –sampai- suatu perkara ada lebih
dahulu)
Ma’bad al Juhniy memperoleh inspirasi ide Qadariyah
dari seorang Nashrani Irak bernama Susa.
g. Tokoh-Tokoh Qadariyah
Ma’bad bin Abdullah al Juhniy al Bashriy (w.
80 H), Ghailan bin Muslim al Dimasyqiy
h. Pemikiran Qadariyah
Aktivitas manusia diciptakan sendiri oleh
manusia sesuai dengan kehendak diri (Iradah) dan kekuasaan diri (Qadrah) yang
dimilikinya. Aktivitas –yang diciptakan- manusia tidaklah memiliki kaitan
apapun dengan –ketentuan- Allah, karena manusia memiliki kebebasan mutlak (free
will).
Menurut
Qadariyah: Manusia memiiliki kehendak dan berkuasa atas aktivitasnya sehingga
kemudian layak menerima tanggung jawab (taklif)
Dalil tekstualis : (الذين
أمنوا و عملوا الصالحات ) ( من عمل صالحا فلنفسه ) ( و ما تفعلوا من خير)
Bahaya qadariyah : ketika mereka menetapkan
sifat qadrah-iradah bagi manusia, mereka menafikan sifat qadrah-iradah pada
Allah.
Bahaya jabariyah : ketika mereka menetapkan
semua hal kepada allah, mereka bisa menolak taklif bagi manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar