Kamis, 19 Mei 2016

Kimia, like dissolve like



1.       Mengapa garam atau gula dapat terlarut dalam air?
2.       Bagaimana proses dalam pelarutannya ?
3.       Mengapa naftalena ( C10H8 ) lebih larut dibandingkan CsF dalam benzena ?
4.       Jelaskan mengapa etanol ( C2H5OH ) tidak larut dalam sikloheksana ( C6H12 ) ?

Jawaban
Image result for like dissolve like

1.                   Gula adalah suatu zat padat yang mudah sekali larut dalam zat cair. Banyak faktor yang dapat mempercepat maupun memperlambat pelarutan gula tersebut. Faktor-faktornya sebagai berikut :
a)                   Suhu
Pemanasan pelarut dapat mempercepat larutan zat terlarut sedangkan pelarut dengan suhu yang lebih tinggi akan lebih cepat melarutkan dibanding suhu yang lebih rendah. Ketik pemanasan dilakukan, partikel pada suhu tinggi bergerak lebih cepat dibanding suhu rendah. Akibatnya, kontak antara zat terlarut dengan zat pelarut menjadi lebih efektif.  
b)                  Ukuran zat pelarut
Zat terlarut dengan ukuran kecil (serbuk) lebih mudah melarut dibanding zat terlarut yang berukuran besar. Zat terlarut berbentuk serbuk, permukaan sentuh antara zat terlarut berbentuk serbuk lebih cepat larut dari pada zat terlarut berukuran besar.
c)                   Volume pelarut
Volume pelarut yang besar akan lebih mudah melarutkan zat terlarut.  
d)                  Pengadukan
Pengadukan menyebabkan partikel-partikel antara zat terlarut dengan pelarut akan semakin sering untuk bertabrakan. Hal ini menyebabkan proses pelarutan menjadi semakin cepat.
                Kemampuan garam-garam larut ke dalam air tidaklah sama, ada garam yang mudah larut dalam air seperti natrium klorida (NaCl) dan ada pula garam yang sukar larut dalam air seperti perak klorida (AgCl). Apabila NaCl dilarutkan ke dalam air, mula-mula akan larut tetapi jika ditambahkan NaCl terus menerus ke dalam air, akibatnya NaCl sendiri yang tidak dapat larut dalam air.semakin banyak NaCl yang ditambahkan ke dalam air, semakin banyak endapan yang akan diperoleh. Larutan yang demikian itu disebut larutan jenuh artinya pelarut tidak dapat lagi melarutkan NaCl. Ketika sudah tercapai larutan jenuh, berapapun jumlah garam yang ditambahkan, garam tersebut hanya akan tenggelan ke dasar air membentuk endapan kristal. Dari fakta inilah muncul istilah kelarutan.
2.                    Garam dapur NaCl adalah senyawa garam netral yang terbentuk dari logam alkali (golongan IA) dan halogen (golongan VIIA) yanag saling terikat dengan ikatan ionik. Sementara unsur-unsur dari golongan alkali adalah senyawa yang memiliki satu elektron pada kulit paling luar (golongan IA) sehingga sangat mudah melepaskan satu elektron tersebut untuk memperoleh konfigurasi gas mulia (elektron valensi = 8) mencapai konfigurasi elektron yang stabil. Jadi Natrium (Na) berubah menjadi ion positif.
Klor memiliki 7 elektron (golongan VIIA) sehingga lebih stabil dengan menambahkan satu elektron pada kulit paling luarnya (jkonfigurasi gas mulia atau elektron valensi berjumlah 8) dengan demikian Klor berubah jadi ion Klorida Cl-.
ikatan ionik yang membentuk NaCl tidak cukup kuat untuk mempertahankan persenyawaan mereka. Karena, mereka lebih suka stabil dalam bentuk ion. Muatan mereka masing-masing dapat distabilkan inilah fungsi air H2O.
Air memiliki sisi hidrogen dan oksigen. Sisi hidrogen yang memiliki muatan cenderung positif (tidak benar-benar positif) sehingga dapat menstabilkan ion natrium. Artinya ion natrium akan dikelilingi oleh air pada sisi oksigen dan ion klorida akan dikelilingi (membentuk ikatan ion-dipol) air pada sisi hidrogen.
Dengan pecahnya garam NaCl menjadi ion-ion inilah yang menyebabkan hilangnya garam dari pandangan mata, karena ion adalah spesi yang sangat kecil.
               Sebutir kristal gula pasir merupakan gabungan dari beberapa molekul gula. Jika kristal gula itu dimasukkan ke dalam air, maka molekul-molekul gula akan memisah menuju ke dalam air (melarut). Molekul gula bergerak secara acak seperti gerakan molekul air.sehingga dapat menumbuk permukaan kristal gula atau molekul gula yang lain. Sebagaimana molekul gula akan terikat kembali dengan kristalnya sehingga membentuk kristal (mengkristal ulang). Jika laju pelarutan gula sama dengan laju pengkristalan ulang. Maka, proses itu dalam kesetimbangan dan larutannya disebut jenuh (mengandung zat terlarut dalam jumlah yang diperlukan untuk adanya kesetimbangan antara solute yang terlarut dan tak terlarut).       
3.                   Karena CsF sangat polar sehingga elektro negativitas dari flour. Naftalena dan benzena adalah non-polar. Jadi, like dissolve like naftalena lebih larut dalam benzena karena sama-sama nonpolar.
4.                   Etanol adalah bersifat polar, sedangkan sikloheksana bersifat nonpolar jadi tidak bercampur sempurna (tidak larut). “Like Dissolve Like” sifat kelarutan senyawa organik dalam suatu pelarut tertentu bergantung kepada dua zat yang akan dilarutkan dalam artian bahwa senyawa yang memiliki sifat yang sama dalam kepolarannya cenderung dapat melarut. Jadi senyawa polar larut dalam senyawa yang polar dan senyawa yang nonpolar akan larut juga dalam senyawa yang nonpolar.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar